Gorilla Glass


Layar berbahan kaca memang menyimpan rasa kekhawatiran, karena rentan pecah. Namun rasa takut itu kini bisa dibuang jauh-jauh. Hal itu pun sudah Selular buktikan dengan menusuk-nusukan dan menggoreskan garpu berbahan stainless stell dengan cukup kuat ke layar perangkat tablet Dell Streak. Hasilnya, di layar tidak terlihat adanya kerusakan ataupun goresan.

Ini lantaran Dell Streak sudah mengadopsi teknologi Gorilla Glass pada layarnya. Ya, teknologi ini mampu membuat layar anti pecah. Teknologi ini dikembangkan oleh perusahaan manufaktur kaca bernama Corning yang berbasis di Amerika. Pabrik pembuatan kaca Gorilla Glass sendiri terletak di Harrodsburg, Kentucky Amerika dan di Shizuoka, Jepang.

Sebenarnya teknologi ini sudah dikembangkan sejak tahun 1950-an. Kala itu laboratorium milik Corning mulai melakukan penelitian untuk membuat lempengan kaca yang tipis tapi memiliki kekuatan yang tinggi. Gorilla Glass menjanjikan beberapa kemampuan yang tidak dimiliki oleh jenis kaca sebelumnya.

Salah satu kemampuan yang paling mencolok yaitu tahan pecah, seperti yang sudah dibuktikan pada layar Dell Streak. Selain itu Gorilla Glass juga sanggup menghadirkan layar dengan ukuran yang terbilang tipis, yaitu berkisar antara 0,5 mm hingga 2 mm. Meski tipis dan terasa ringan, tapi tidak mengurangi kekuatannya.


Bagaimana Gorilla Glass dibuat sehingga memiliki kemampuan tahan pecah?

Gorilla Glass dibuat melalui proses peleburan bahan pembuat kaca dengan tingkat kecermatan yang tinggi. Pengerjaannya pun dilakukan secara otomatisasi, sehingga menghasilkan permukaan kaca yang bersih, halus rata dan jernih. Dan Corning mengklaim memiliki teknik tersendiri dalam membuat Gorilla Glass, yang salah satu keunggulannya yaitu tidak memerlukan proses grinding dan polishing.

Setelah itu, kaca yang sudah jadi akan melalui proses penukaran ion. Yaitu proses pemberian kekuatan pada kaca secara kimia. Caranya, kaca dicelupkan pada wadah panas yang berisi bahan garam leleh pada suhu 400°C. Selanjutnya ion sodium dalam jumlah kecil akan terlepas dari kaca, dan akan digantikan dengan ion potassium dalam jumlah banyak yang berasal dari lelehan garam tadi. Ion potassium ini akan melapisi kaca dan akan dimampatkan bersamaan dengan mendinginnya suhu kaca tersebut. Sehingga menghasilkan lapisan yang bertindak bagaikan ‘baju baja’ pada kaca.

Proses penukaran ion ini juga yang membuat Gorilla Glass dapat dibuat dalam ukuran yang tipis tapi tetap kokoh. Ukurannya yang tipis membuat Gorilla Glass tidak akan mengurangi respon sensitif pada layar sentuh. Keunggulan lain dari Gorilla Glass, yaitu bahannya mudah dibersihkan.

Misalnya terhadap sidik jari, minyak atau debu, dan tanpa meninggalkan goresan. Gorilla Glass juga mengklaim ramah lingkungan, karena tidak terbuat dari bahan besi berat yang bisa membahayakan lingkungan. Gorilla Glass juga mampu menyuguhkan tampilan layar yang jenis dan tajam, sehingga ideal bagi gambar HD (High Definition) dan 3D (3 dimension)

Dengan beberapa kemampuan yang dimiliki Gorilla Glass, bisa jadi penggunaan perangkat elektronik berlayar Gorilla Glass dapat lebih bebas. Tanpa terlalu khawatir sesuatu terjadi pada bagian layar.


Bagi produsen juga lebih mudah dalam merancang desain perangkat elektroniknya. Namun bukan berarti Gorilla Glass tidak bisa pecah. Jika diperlakukan kasar dengan benda kuat maka bisa pecah. Jadi Gorilla Glass lebih cenderung memberi rasa aman pada penggunaan sehari-hari. Corning Gorilla Glass sudah digunakan oleh lebih dari 20 merek ternama, ratusan jenis perangkat elektronik dengan lebih dari 200 juta tipe. Beberapa di antaranya yaitu:


- Nokia C7
- Nokia X7 (semua Hp Nokia dengan OS Symbian^3 dan Symbian Anna)
- LG Optimus 2X
- Dell Streak
- LG Optimus 7
- Motorola Droid
- Samsung Galaxy Tab dan lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

Zeiss Cinemizer Hadirkan Layar Yang Benar-Benar Pribadi

Power Bank?

Defrag SSD